Selamat Datang Di WebBlog SMP Negeri 1 Sindangwangi , Alamat Jalan Desa Sindangwangi Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka . Telp (0233)510571 . Email smpn1sindangwangi@yahoo.com . Sekolah SMP Negeri 1 Sindangwangi
« »
Get this widget

Kriteria Pendayagunaan TIK yang Membelajarkan di Sekolah

Ada suatu kondisi begini:



Sekolah saya telah memiliki fasilitas TIK yang cukup memadai, walapun masih tetep kurang :smile: . Ada sekian banyak komputer di lab, laptop yag dimiliki oleh para guru, tiap kelas dilengkapi dengan LCD projector, plus akses internet yang cukup kuenceeeeng. Para guru juga telah familiar dengan penggunaan komputer dan internet, khususnynya fesbukan dan twitteran. Kalau sudah bisa fesbukan berarti sudah terbiasa ber-email ria, bukan. Bahkan ada beberapa guru yang sudah hobby blogging alias memiliki webpage sendiri (blog). Nah, kalau siswa-siswi saya, tak perlu dikau pertanyakan. Luar biasa bukan?


Pertanyaan berikutnya adalah, “Apakah dengan kondisi seperti ini, sekolah saya telah memberdayakan TIK secara tepat guna atau tidak?” Atau pertanyaannya kita balik, “Pendayagunaan TIK yang seperti apakah yang sebaiknya terjadi dalam proses pembelajaran di sekolah?”


Menurut saya, untuk menjawab pertanyaan di atas, alangkah baiknya kalau kita dapat menjawab secara jujur tiga pertanyaan mendasar berikut:


1. apakah di sekolah saya menggunakan TIK untuk belajar tentang TIK atau tidak?
2. apakah TIK di sekolah digunakan guru untuk mengajar?
3. apakah baik guru maupun siswa menggunakan TIK untuk belajar?


Jika kondisi di sekolah kita masih seperti pertanyaan nomor satu, maka wassalam. Artinya, sekolah kita belum mendayagunakan TIK untuk pembelajaran dengan sebagaimana mestinya.


Jika kondisi di sekolah kita sudah seperti pertanyaan nomor dua, maka mendingan, sudah selangkah lebih maju. Namun, dalam kondisi seperti itu tetap masih belum ideal. Kenapa? karena pembelajaranya masih cenderung berpusat pada guru. By theory, pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru adalah tidak ideal, betul tak?


Jika kondisi di sekolah kita telah seperti pertanyaan nomor 3, maka Alhamdulillah. sekolah kita akan menghasilkan guru dan siswa pembelajar (long-life learner).


Kriteria ini saya ajukan mengacu pada guidance dari UNESCO (2004) yang mempertanyakan dua hal sebagai patokan, yaitu, “learning to use ICT vs using ICT to learn”. Pertanyaan ketiga mencirikan “using ICT to learn”.


Lebih jauh, presentasinya dapat Anda donlot disini:
uwes_mendayagunakan_TIK_yang_membelajarkan_kebijakan